Jumat, 28 Maret 2014
Kamis, 20 Maret 2014
(Tugas I) Manahati memiliki kemampuan lompatan vertikal seperti Bepe
Dengan tinggi tubuhnya yang hanya 168 centimeter, Manahati memiliki kemampuan lompatan vertikal seperti Bepe.Manahati Lestusen menjadi salah satu pemain muda yang paling mencuri
perhatian pada kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim ini.
Bagaimana tidak, dengan usianya yang baru menginjak 20 tahun dia sudah
dipanggil untuk memperkuat timnas Indonesia.
Kiprah pemain asal Maluku ini mulai bersinar saat memperkuat timnas U-23 di SEA Games 2013 Myanmar. Ketika itu timnas U-23 masih dilatih Rahmad Darmawan (RD). Pada ajang itu, Manahati yang ditempatkan sebagai bek tengah tampil garang untuk mengawal pertahanan skuat Garuda Muda.
Kini, setelah memperkuat Persebaya Surabaya penampilannya mencuri perhatian pelatih timnas, Alfred Riedl. Dia menjadi salah satu pemain muda yang ikut dalam pelatnas tahap pertama dan kedua timnas.
Melihat fakta itu, RD yang kini juga melatihnya di Persebaya menilai pemain yang pernah berguru di Uruguay itu memang layak dipanggil ke skuat Garuda. "Buat saya dia punya kualitas. Kelebihannya dia punya semangat yang tinggi, kepercayaan diri yang besar, serta dibekali teknik sepakbola yang bagus. Dia pun bisa main di banyak posisi," kata RD.
Selain itu, RD memiliki catatan statistik yang menarik tentang pemain yang memiliki tinggi 168 centimeter itu. "Dia pemain pendek yang punya lompatan vertikalnya mirip Bambang Pamungkas (Bepe). Statistik saya, dia melawan striker Malaysia yang tingginya 193 centimeter waktu itu (SEA Games 2013), dari 28 kali duel udara dia menang 27," papar pelatih berusia 47 tahun itu.
Namun begitu, RD memberikan pesan kepada Manahati. "Yang terpenting dia jangan tinggi hati, dia harus tetap rendah hati," pungkasnya.
FROM:http://www.goal.com
Jumat, 14 Maret 2014
Kompany: City Harusnya Mendapat Penalti
Barcelona - Tersingkirnya Manchester City di tangan
Barcelona meninggalkan sesal untuk Vincent Kompany. Tak cuma kegagalan
lolos ke perempatfinal, tapi soal penalti yang harusnya didapat The Citizens.
Tertinggal 0-2 di leg pertama, City butuh kemenangan besar untuk bisa menyingkirkan Barca di Camp Nou, Kamis (13/3/2014) dinihari WIB.
Meski ditekan sejak menit awal, City sebenarnya bisa mengimbangi Barca dan menahan imbang tanpa gol di babak pertama. Barca sendiri baru bisa mencetak gol di menit 67 lewat Lionel Messi.
Butuh tiga gol untuk bisa lolos, City kemudian menyerang total dan salah satunya di menit 76 ketika Edin Dzeko masuk ke kotak penalti. Dalam posisi yang bagus menembak ke gawang, tiba-tiba dari belakang Gerard Pique menekel dan Dzeko pun terjatuh.
Tapi wasit Stephane Lannoy bergeming dan tak memberikan penalti untuk City meski para pemain sudah mengangkat tangan tanda adanya pelanggaran.
Kontan saja para pemain tim tamu langsung mengerebungi Lannoy dan salah satunya Pablo Zabaleta yang sampai beradu dada dengan wasit asal Prancis itu.
Setelahnya Lannoy langsung mencabut kartu kuning untuk Zabaleta, yang artinya dia harus keluar lapangan karena sebelumnya sudah menerima hukuman serupa.
Tertinggal 0-1 dan harus mengejar defisit tiga gol dengan 10 orang tentu menyulitkan untuk City, yang akhirnya bisa menyamakan kedudukan lewat Kompany di menit 88 sebelum kalah 1-2 lewat gol Dani Alves di menit akhir.
"Jelas itu penalti. Edin Dzeko dalam posisi bagus untuk menembak dan kaki yang untuk menembak dilanggar," ujar Kompany kepada BBC.
Tertinggal 0-2 di leg pertama, City butuh kemenangan besar untuk bisa menyingkirkan Barca di Camp Nou, Kamis (13/3/2014) dinihari WIB.
Meski ditekan sejak menit awal, City sebenarnya bisa mengimbangi Barca dan menahan imbang tanpa gol di babak pertama. Barca sendiri baru bisa mencetak gol di menit 67 lewat Lionel Messi.
Butuh tiga gol untuk bisa lolos, City kemudian menyerang total dan salah satunya di menit 76 ketika Edin Dzeko masuk ke kotak penalti. Dalam posisi yang bagus menembak ke gawang, tiba-tiba dari belakang Gerard Pique menekel dan Dzeko pun terjatuh.
Tapi wasit Stephane Lannoy bergeming dan tak memberikan penalti untuk City meski para pemain sudah mengangkat tangan tanda adanya pelanggaran.
Kontan saja para pemain tim tamu langsung mengerebungi Lannoy dan salah satunya Pablo Zabaleta yang sampai beradu dada dengan wasit asal Prancis itu.
Setelahnya Lannoy langsung mencabut kartu kuning untuk Zabaleta, yang artinya dia harus keluar lapangan karena sebelumnya sudah menerima hukuman serupa.
Tertinggal 0-1 dan harus mengejar defisit tiga gol dengan 10 orang tentu menyulitkan untuk City, yang akhirnya bisa menyamakan kedudukan lewat Kompany di menit 88 sebelum kalah 1-2 lewat gol Dani Alves di menit akhir.
"Jelas itu penalti. Edin Dzeko dalam posisi bagus untuk menembak dan kaki yang untuk menembak dilanggar," ujar Kompany kepada BBC.
Langganan:
Postingan (Atom)